Rabu, 06 Oktober 2010

Shalat Malam

Hukum, Waktu dan Jumlah Rokaat Sholat Malam

Hukum sholat malam adalah sunah muakkad. Waktunya adalah setelah shalat ‘isya sampai dengan sebelum waktu shalat shubuh. Akan tetapi, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang terakhir dan boleh dikerjakan sesudah tidur ataupun sebelumnya.

Sedangkan jumlah rakaatnya paling sedikit adalah 1 rakaat berdasarkan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, “Shalat malam adalah 2 rakaat (salam) 2 rakaat (salam), apabila salah seorang di antara kamu khawatir akan datangnya waktu shubuh maka hendaklah dia sholat 1 rakaat sebagai witir baginya.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan paling banyak adalah 11 rakaat berdasarkan perkataan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Tidaklah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sholat malam di bulan ramadhan atau pun bulan yang lainnya lebih dari 11 rakaat.” (HR. Bukhori dan Muslim), walaupun mayoritas ulama menyatakan tidak ada batasan dalam jumlah rakaatnya.

Keutamaan Sholat Malam

Ketika menyebutkan ciri-ciri orang yang bertakwa, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 17-18)

Karena pentingnya sholat malam ini Allah berfirman kepada Nabi-Nya yang artinya, “Hai orang yang berselimut, bangunlah pada sebagian malam (untuk shalat), separuhnya atau kurangi atau lebihi sedikit dari itu. Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. AlMuzammil: 1-4)

Berikut ini akan kami sampaikan beberapa keutamaan shalat malam dengan tujuan agar seseorang lebih bersemangat dan terdorong hatinya untuk mengerjakannya dan selalu mengerjakannya.

1. Sebab masuk surga.

Rasululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan shalatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al Albani)

2. Menaikkan derajat di surga.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Allah sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan, mengiringi puasa Ramadhan (dengan puasa sunah), menebarkan salam dan mengerjakan shalat malam ketika manusia lain terlelap tidur.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)

3. Penghapus dosa dan kesalahan.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah kalian melakukan shalat malam, karena shalat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri pada Tuhan kalian serta penutup kesalahan dan sebagai penghapus dosa.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)

4. Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

5. Kemulian orang yang beriman dengan shalat malam.

Ketika Jibril datang pada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman adalah dengan shalat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.” (HR. Al Hakim, dihasankan oleh Al Albani)

Akan tetapi disayangkan kebanyakan kaum muslimin meninggalkan shalat malam yang berarti telah menyia-nyiakan keutamaan yang telah Allah sediakan dikarenakan kemalasan yang ada pada mereka atau pun tergoda dengan gemerlapnya dunia. Dalam riwayat Imam Bukhari disebutkan bahwa ketika Rasulullah ditanya tentang seorang yang tidur sepanjang malam sampai waktu subuh, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah seorang yang kedua telinganya dikencingi oleh setan.” Hal ini adalah penghinaan setan baginya, lalu bagaimana seorang yang bangun setelah waktu subuh??? Wallahu Musta’an.

Penulis: Abu Abdillah Rudi Agus H.

0 comments:

blogger templates | Make Money Online