Alkisah, Dulu, duluuuu........banget, di Bagdad ada konggres
para sufi. Ketua panitianya adalah seorang sufi atau wali
yang sudah sangat dihormati dan disegani oleh para wali yang
lain, karena posisinya sangat luhur dihadapan Allah. Beliau
merangkap tuan rumah kala itu. Ketika para wali dari seluruh
dunia diundang, mereka mengerahkan segenap ilmu hikmahnya.
bak kilatan cahaya, ada yang terbang dengan sajadah, ada pula
yang datang naik kuda terbang. Pokoknya seribu macam cara
yang berbeda-beda untuk mendatangi konggres itu.
Begitu mereka sudah berkumpul di tempat yang sudah
ditentukan oleh tuan rumah, ternyata acara tidak segera di
mulai. Bahkan acaranya molor sampai tiga hari. Akhirnya
muncul kasak-kusuk, gerangan apa yang menyebabkan acara ini
diundur? Tak satupun yang berani bertanya kepada tuan rumah.
Salah seorang sufi yang terkenal kontroversial memberanikan
diri menanyakan perihal waktu yang molor itu ... "Wahai
syeikh, kenapa belum juga dimulai, apakah ada halangan yang
penting ?????
"Betul. Kita semua menunggu Si Fulan tiba. Jika ia sudah
datang , konggres langsung kita mulai."
Mendengar ucapan itu, gegerlah para peserta konggres.
Si Fulan yang disebut Syeikh tadi pastilah seorang sufi besar
yang dahsyat. Pastilah ia seorang Waliyullah yang menempati
derajat keagungan setara dengan Syeikh ini. Mereka
penasaran, dan bahkan ketika Syeikh tadi berjalan menuju
pintu gerbang, mereka mengikuti, siapa tahu memang sedang
menyambut sufi yang ditunggu-tunggu itu.
"Anda menunggu tamu kita wahai syeikh.......?"
"Benar, lihatlah sebentar lagi tiba di sini.
Nah.......benar.... itu dia," kata syeikh tadi sambil
menunjukkan ke suatu arah yang sangat jauh di
Disana memang ada sosok gimbal yang tak jelas rupanya,
beerjalan terseok-seok disapu angin
Sosok gelandangan yang tak pantas di tunggu-tunggu, apalagi
memiliki kedudukan mulia dihadapan para sufi. Toh, para
hadirin bertambah penasaran dengan sosok ini. Sufi model
apakah gerangan ini ?
Manusia gila seperti itu? Tibalah sigembel itu
dihadapan para sufi yang terhormat. Dan berkatalah tuan
rumah. "Acara kita mulai, sebab dia sudah ada ditengah kita."
Tiba-tiba seusai tuan rumah membuka dengan hamdalah,
salawat dan salam kepada Nabi SAW, serta nasehat luhur,
seseorang interupsi.
"Apa yang menjadikan hebat si gembel ini wahai syeikh ?"
Tiba-tiba sigembel itu tertawa ngakak dengan suara
terbahak-bahak memecah angkasa. Ia semakin menunjukkan
keanehannya dan kegilaannya.
"
tegap. "Saya sebenarnya bukanlah sufi, atau Wali seperti
anggapan hadirin. Saya hanyalah gembel tak berguna. Saya di
undang syeikh ini sejak dua bulan silam. Dan saya berjalan
kaki selama dua bulan menembus
Begini bapak-bapak yang terhormat, sebenarnya saya ini sedang
diburu oleh kewalian. Terus terang saja saya tidak mau.
Bahkan saya lari kesana kemari agar tidak dikejar-kejar
kewalian. Sampai bajuku robek-robek dan rambutku gimbal tak
karuan. Kalau ada tempat untuk bersembunyi, pastilah aku
bersembunyi dan tidak keluar selama-lamanya........."
Begitu usai bicara, tuan rumah atau syeikh tadi
langsung menyambut dan memeluknya.
"Nah, kalian semua mendengar
diburu kewalian, tidak mau menerima derajat wali, sementara
kalian semua malah memburu dan mengejar kewalian. Jelas,
sangat beda jauh, beda sekali. Derajat kalian pun beda dengan
si gembel ini. Ia dikehendaki Allah, sedangkan kalian memburu
kehendak-Nya. Beda.......... sekali. Sekian, konggres ini
kita tutup, dan inilah inti dari konggres.
0 comments:
Posting Komentar